Empat Ulama Kharismatik Aceh Meninggal Di Akhir Tahun 2011
Catatan 7:58 AMTgk Muhammad Amin Mahmud (Tumin Blang Bladeh), [Foto/Dok/Drs H Suherman Amin] |
ACEH GOET
Empat Ulama Kharismatik Aceh Meninggal Di Akhir Tahun 2011
Catatan; Drs H Suherman Amin
ACEH GOET
- Sangat merasa kehilangan walaupun tetap kita lepaskan dengan
keikhlasan untuk kembali menghadap khaliknya. Empat insan yang merupakan
cahaya penerang ummat telah berpulang kerahmatullah. Dan kita berdoa
semoa semua mereka ditempatkan disisi Allah dengan tempat yang sangat
layak.
Keempat
mereka yang merupakan para pemimpin dayah sekaligus sudah merupakan
ulama kharismatik Aceh secara nasional telah tiada ,namun untuk ke depan
sama-sama kita berdoa agar murid-murid mereka mampu menjadi cahaya
untuk semua ummat.
Empat
mereka yang telah kembali menghadap khaliknya adalah Teungku Syech H
Muhammad Yahya Hanafi (56) wafat ketika khutbah Jumat (9/12) sekitar
pukul 13.30 WIB, lalu, Abu Ilyas Ibrahim (58) atau lebih dikenal dengan
panggilan Ayah Peudada, Pimpinan Pesantren Darul Aman Peudada, Kabupaten
Bireuen, meninggal Jumat (9/12) sekitar pukul 18.45 WIB di Rumah
Sakit Bireuen Medical Center (BMC) Bireuen.
Selanjutnya
Tgk Syech H Karimuddin, Pimpinan Dayah Babussalam Alue Bili Aceh Utara
meninggal Sabtu (17/12) dan Tgk Syech H Adnan Mahmud, Pendiri dan
Pimpinan Pesantren Ashabul Yamin meninggal dunia Selasa (27/12) lalu
sekitar pukul 01.00 WIB di Desa Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan,
Kabupaten Aceh Selatan.
Adapun
Teungku Syech H Muhammad Yahya Hanafi (56) yang disapa Abon Putoh
Pimpinan pesantren Yayasan Darussa'dah Desa Putoh Sa Kecamatan Pantee
Bidari, Aceh Timur meninggal ketika dalam khutbah Jumat di di Masjid
Matang Pudeng Simpang Ulim.
Menurut
Rima Syahputra sanak keluarga dekatnya kepada Andalas menyebutkan, Abon
sebelum berpulang ke Rahmatullah, dalam khutbahnya, menyatakan bahwa
kematian seseorang adalah rahasia Allah. Dan siapapun tidak tahu kapan
ajal tiba termasuk dirinya yang memang ternyata meninggal di atas mimbar
masjid ketika masih dalam berkhutbah. Sedangkan Abu Syech Ilyas Ibrahim
(58) atau lebih dikenal Ayah Peudada, Pimpinan Pesantren Darul Aman
Peudada, Kabupaten Bireuen, meninggal Jumat (9/12) sekitar pukul 18.45
WIB di Rumah Sakit Bireuen Medical Center (BMC) Bireuen.
Menurut
keterangan Tgk Muhibban HM Hajat, murid Ayah Peudada menginformasikan
gurunya itu dibawa ke BMC Bireuen sekitar pukul 16.00 WIB sehari sebelum
itu karena menderita penyakit paru-paru dan Ayah Peudada, meninggal
dunia di RS itu sekitar pukul 18.45 WIB.
Tgk
Muhibban menyebutkan gurunya itu sebelum memimpin Pesantren Darul Aman
pada tahun 1990-an, juga pernah menjadi guru senior di Dayah Mudi Mesra
Samalanga, Bireuen. Ayah Peudada memang telah banyak mendidik santri
hingga kini telah menjadi pimpinan dayah di Aceh, termasuk Tgk Muhibban
yang kini di Lamtemen Banda Aceh.
Selain
itu Syech H Karimuddin, Pimpinan Dayah Babussalam Alue Bilie Aceh Utara
yang juga merupakan salah satu sosok ulama di Aceh yang sangat berjasa
mendidik ummat bahkan sangat banyak membina anggota majelis-majelis
zikir yang datang dari berbagai daerah untuk mengenal Allah, Tuhan
pencipta segalanya.
Drs H Suherman Amin Bireuen wartawan Andalas Medan, [Foto/Dok/Pribadi] |
Beliau
dikabarkan meninggal dengan meninggalkan seribu luka lara di negeri
yang ditinggalkannya pada Sabtu (17/12) di Rumah Sakit Palang Merah
Indonesia (PMI) Lhokseumawe dengan mengidap penyakit kanker hati, dan
darah manis sejak setahun terakhir. Bahkan, keluarganya pernah membawa
Abu Karimuddin untuk menjalani perawatan di rumah sakit Malaysia.
Kemudian
Pendiri Dayah Ashabul Yamin Tgk Syech H Adnan Mahmud yang akrab disapa
Nek Abu dan Abu Bakongan meninggal Dunia Selasa (27/12) lalu sekitar
pukul 01.00 WIB di kediamannya Desa Keude Bakongan, Kecamatan Bakongan,
Kabupaten Aceh Selatan dalam usia 106 tahun.
Berita
meninggalnya Syeh H Adnan Mahmud sangat cepat menyebar cepat di
kalangan masyarakat Aceh Selatan. Bahkan dalam waktu singkat informasi
itu berkembang hingga ke berbagai kawasan Aceh.
Nah…
tanpa kita sadari, perlahan-lahan satu persatu ulama Aceh ternyata
telah pergi meninggalkan kita, ulama hanya tinggal satu dua lagi bahkan
sudah langka.Kita berdoa saja ke depan aka nada para ulama-ulama yang
mampu merupakan cahaya dalam kehidupan ummat.
Meninggalnya
para ulama tentunya ujian besar bagi umat. Kepergian ulama menuju
Tuhannya sesungguhnya lebih berat kita terima dari urusan apapun yang
selama ini memberatkan kita.Pun begitu , itu semua harus kita lepaskan
dan terima dengan penuh keikhlasan
Berdoa
Saat
ini satu-satunya Ulama kharismatik yang masih hidup adalah Teungku
Muhammad Amin Mahmud atau Abu Tumin Blang Bladeh dan itupun beberapa
hari sebelumnya juga menderita sakit dan dirawat di BMC Bireuen namun
sudah agak mendingan.
Untuk
menginsentifkan perawatan disertai kelengkapan alat media Abu Tumin
Pimpinan Dayah Darussa'adah, Blang Bladeh, Bireuen itu pada Selasa
(27/12) lalu diterbangkan ke Malaysia melalui Bandara Sultan Iskandar
Muda, Blang Bintang, Aceh Besar menjalani perawatan berobat di Tawakal
Hospital, Kuala Lumpur.
Kini
Tumin masih dirawat di Tawakal Hospital Kula lumpur dan mari kita
berdoa semoga Tumin sebagai ulama kharismatik Aceh cepat sembuh dan
kembali ke Aceh untuk menerangi ummat kembali . Amin, semoga Tumin masih
diberkati dan tetap dalam lindungan Allah.
Drs H Suherman Amin Bireuen adalah wartawan Andalas Medan
* Kirimkan tulisan anda beserta fotonya ke atjehgoet@gmail.com *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar